Search

Monday, October 5, 2020

Sekarang Planet Venus menjadi Target para Ilmuwan Setelah Ditemukan sebuah Tanda Kehidupan

Pelanet venus

 Akhir-akihir ini para ilmuan di kejut kan dengan sebuah penemuan gas yang bisa jadi tanda-tanda sebuah kehidupan di pelanet VENUS. Planet kedua dari Matahari ini sekarang mulai menjadi primadona baru saat banyak ilmuwan di Bumi menyiapkan berbagai misi untuk memastikan keberadaan gas yang bernama phosphine (fosfin) ini.

Sekitar kurang lebih 55 kilometer di atas permukaan, menggunakan sebuah Array Atacama Large Millimeter/submillimeter di Chili dan  sebuah Teleskop James Clerk Maxwell di Pulau Hawai. Tepatnya Pada 14 September yang lalu para ilmuwan menjelaskan mereka telah menemukan fosfin di atmosfer Venus,

Dari Data radio yang di dapat menunjukkan cahaya diserap pada panjang gelombang milimeter yang sesuai dengan konsentrasi fosfin, 20 bagian per miliar pada atmsmofirnya.

Para Ahli astrobiologi telah menandai fosfin adalah senyawa beracun hidrogen dan fosfor. Para Ahli mengatakan fosfin sebagai tanda yang mungkin bisa untuk kehidupan di planet lain, dan dibuat oleh beberapa organisme di Bumi.

"setelah kami menemukan fosfin , kami perlu memahami apakah benar itu adalah indikator kehidupan," tutur Leonardo Testi, seorang astronom di European Southern Observatory di Garching, Jerman.

    Tetapi, seharusnya gas fosfin itu terurai di atmosfer pelanet Venus yang keras dan sangat asam. Dari pertanyaan itu membuat tim peneliti menyimpulkan bahwa pasti ada beberapa mekanisme yang mengisi ulang gas tersebut, mengisyaratkan produksi biologis atau proses kimia yang tidak diketahui yang belum dapat dijelaskan ini.

Para peneliti akan secara tentatif memprediksi di wilayah atmosfer tempat fosfin ditemukan di Pelanet Venus itu pasti jauh dari tekanan yang harusnya menghancurkan dan suhu terik di permukaan planet itu. Sehingga nantinya beberapa mikroba di udara dapat bertahan hidup.

Sebelum mempertimbangkan secara serius kemungkinan tersebut, para ilmuwan sangat ingin memastikan bahwa fosfin benar-benar ada di Venus. Belum semua orang yakin dan percaya dengan pengamatan tersebut.

Ketidakyakinan ini bisa muncul karena para peneliti hanya mengidentifikasi satu garis penyerapan untuk fosfin dalam data. Oleh karena itu hal ini harus dikonfirmasi lebih lanjut dan lebih dalam.

Para astronom sekarang berharap agar dapat mendeteksian menggunakan teleskop lain di Bumi. para Peneliti berencana melakukan pengamatan dengan Sousa-Silva. Salah satu instrumen berada di Fasilitas Teleskop Inframerah NASA di pulau Hawai dan yang lainnya ada di Observatorium Stratosfer NASA untuk Astronomi Inframerah.

Dengan Pengamatan di inframerah dan bagian lain dari spektrum akan memungkinkan para ilmuwan untuk mencari garis absorpsi lain yang terkait dengan fosfin, sehingga memberikan cara untuk memverifikasi keberadaannya.

Pengamatan ini nantinya dapat menawarkan lebih banyak data tentang di mana fosfin berada, dan bagaimana tingkatnya bervariasi selama beberapa hari dan minggu. Para ilmuwan berharap dapat mengamati Venus pada Juli , tetapi pandemi virus corona telah memperlambat waktu teleskopnya sehingga harus di undur.

 

Banyak misi ke Venus

Selain misi pengamatan dari Bumi, ilmuwan juga telah menjadwalkan ulang beberapa misi ke ruang angkasa menuju pelanet Venus.

Ada Tiga misi yang dijadwalkan terbang di dekat Venus dalam beberapa bulan mendatang. Pertama pesawat ruang angkasa BepiColombo Eropa dan Jepang yang sedang dalam perjalanan ke Merkurius, Solar Orbiter Badan Antariksa Eropa dan Parker Solar Probe NASA yang keduanya dalam perjalanan menuju Matahari.

Pengamatan yang di lakukan pesawat ruang angkasa ini lebih menguntungkan karena tidak akan dibatasi atmosfer Bumi. namun instrumen di pesawat ruang angkasa tersebut dirancang untuk melihat benda lain, seperti permukaan Merkurius atau Matahari.

Sejauh ini masih belum jelas apakah alat pengamatan di pesawat memiliki kepekaan yang tepat untuk mendeteksi fosfin di atmosfer pelanet Venus.

Ada juga sebuah pesawat luar angkasa yang saat ini mengorbit pelanet Venus, yaitu misi Akatsuki Jepang. Misi ini memasuki orbit Venus pada 2015 dan mempelajari cuaca Venus serta mencari aktivitas vulkanisme.

Meskipun tidak memiliki instrumentasi yang diperlukan untuk dapat melihat fosfin secara langsung, ini dapat membantu dengan cara lain.

Menurut Takehiko Satoh, ilmuwan planet di Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang di Sagamihara"Atmosfer dan awan adalah platform kehidupan. Kami dapat memberikan informasi tentang itu,"

ada juga misi-misi yang lebih menjanjikan kemungkinan besar masih dalam pengembangan. Misi-misi tersebut dapat diubah untuk mendukung deteksi fosfin.

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) memiliki pengorbit Venus bernama Shukrayaan-1, yang direncanakan dan akan diluncurkan pada 2025. ISRO tidak menanggapi permintaan komentar tentang rencananya untuk Venus.

Tetapi "Mereka salah jika tidak melihat peluang itu," kata Sanjay Limaye, seorang ilmuwan planet di Universitas Wisconsin, mengatakan, ISRO memiliki cukup waktu untuk mempertimbangkan kembali instrumennya.


Amerika Serikat dan Eropa juga sedang memikirkan misi ke Pelanet Venus yang dapat memberikan data berguna tentang potensi kelayakan planet atau bahkan secara langsung mencari tanda-tanda kehidupan di pelanet Venus

tambahan untuk misi NASA yang diusulkan disebut VERITAS yang akan menyelidiki tanda-tanda sebuah kehidupan.

"VERITAS memiliki ratusan kilogram massa peluncuran berlebih yang bisa dipilih NASA untuk digunakan sebagai pesawat ruang angkasa tambahan yang dirancang untuk tujuan tersebut," tutur Sue Smrekar dari Jet Propulsion Facility NASA.

    sementara itu, jika para astronot bisa dapat memastikan deteksi fosfin, maka mereka harus mengesampingkan metode produksi lain yang masuk akal sebelum mempertimbangkan bahwa itu dibuat oleh organisme hidup atau makhluk hidup. Dilansir dari Nature, itu akan mencakup pembuatan model untuk menyelidiki rute produksi non-biologis, dan melakukan eksperimen laboratorium untuk mencari jalur kimia yang tidak dipertimbangkan dalam studi awal.

No comments:

Post a Comment